Minggu, 13 November 2016

My Edutrip, My Adventure!

Kali ini, aku akan menulis tentang salah satu event di kelas 8 ini, yaitu.. Education trip atau yang kami sebut Edutrip. Di acara ini, kami seperti para backpacker yang kemana-mana mencari kendaraan sendiri. Rute perjalanan kami kali ini yaitu, dari spitalia - Surabaya - Mojokerto - Pacet. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari 2 malam, cukup singkat untuk berwisata ke 3 kota, dan pastinya amat melelahkan. 

Pada hari Senin (3/10), kami berkumpul di sekolah untuk mendapat arahan mengenai rute perjalanan yang akan kami tempuh. Setelah semua kelompok siap, kami memulai acara tersebut. Ada yang memilih berjalan kaki ke bundaran GKB, tetapi kami lebih memilih mencari angkutan umum ke arah bundaran GKB. Sesampainya di bundaran GKB, kami berpindah ke angkutan jurusan Surabaya. Selama diperjalanan, angkutan kami semakin penuh, namun karena kami turun di Museum Kesehatan Dr.Adhyatma (salah satu tujuan kami), di tempat tujuan angkutan kami sudah kosong dan hanya ada rombongan kami. 

Di Museum Kesehatan, kami masuk bersama seorang Guide yang akan memimpin kami selama di dalam Museum. Pertama kami masuk, ada patung Ganesha di tengah ruangan, pemandu kami mengatakan bahwa patung tersebut melambangkan kecerdasan para dokter, karena sebelum menjadi museum, tempat ini adalah sebuah Rumah Sakit Kulit dan Kelamin. Sementara itu, di dinding nya terpampang foto-foto menteri kesehatan Indonesia dari waktu ke waktu. 




Di ruangan selanjutnya adalah sasana alat non-medis yang berisi alat-alat yang mendukung tindakan medis. Sebelum melanjutkan ke ruangan selanjutnya, kami memasuki sebuah ruangan yang menurut berita, dihuni oleh makhluk selain manusia yang dijuluki 'Dunia lain'. Pemandu kami mengatakan bahwa dulunya ruangan tersebut adalah kamar mandi yang sudah tak terawat dan akhirnya dihuni oleh makhluk-makhluk tersebut. Suasana di dalamnya amat dingin serta pengap. Tak jarang kami mendengar suara-suara seperti suara pintu yang dibanting, kran air terbuka, hingga suara bayi menangis. Didalam ruangan tersebut juga ada tulang belulang manusia asli. 



Setelah dibuat merinding dengan 'Dunia Lain', kami melanjutkan ke ruangan selanjutnya yaitu sasana satwa. Berisi satwa-satwa yang dapat menyebabkan penyakit, dari kera, tapir, hingga tikus. Di ruangan tersebut ada sebuah etalase yang di dalamnya terdapat kue yang terbuat dari tinja.. bentuknya seperti kue mangkuk berwarna coklat muda, dan bertuliskan disitu bahwa kue tersebut dijual di Jepang!





Ruangan selanjutnya berada di bangunan yang terpisah dengan ruangan sebelumnya, yakni sasana pengobatan tradisional. Di dalamnya terdapat berbagai macam obat-obatan dan alat-alat santet, ada juga boneka jelangkung yang dulunya di percaya dapat mengetahui penyakit.

Setelah berkeliling Museum, kami berjalan ke Masjid Ta'miriyah dan istirahat disana. Kemudian kami melanjutkan berjalan kaki ke Tugu Pahlawan. Di Tugu Pahlawan, kami berfoto sejenak lalu ,masuk ke museum 10 Nopember. Di dalamnya kami melihat macam-macam diorama serta seragam prajurit Indonesia pada saat perang. Kami juga mendapat tugas mengenai barang-barang yang ada di museum tersebut. Setelah melengkapi tugas-tugas yang diberikan para guru, kami beristirahat sambil mengabadikan momen bersama.




Usai berfoto, kami melanjutkan berjalan kaki menuju Stasiun Semut Surabaya. Disana kami duduk-duduk menunggu kereta dhoho jurusan Mojokerto yang akan kami tumpangi tiba di stasiun. Setelah cukup lama kami menunggu, akhirnya kereta kami pun tiba. Perjalanan Surabaya-Mojokerto memakan waktu selama 1 jam setengah. karena masalah koordinasi antara pihak sekolah dan pihak kereta yang kami tumpangi, sebagian teman kami ada yang tidak kebagian tempat duduk dan harus berdiri. 

Setibanya kami di Mojokerto,kami berjalan menuju SMPIT Permata yang akan kami tempati untuk bermalam. Sekolahnya luas dan besar sehingga tidak ada masalah mengenai tempat kami bermalam. Esoknya, kami berangkat menuju ke PT. Yakult Indonesia Persada yang berada di Ngoro Industrial Park, Jombang menggunakan truk dan bus TNI. Kami mendapat berbagai macam informasi mengenai minuman kemasan Yakult. tak lupa juga, masing-masing dari kami mendapatkan 3 botol minuman Yakult serta dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Di akhir kunjungan kami ke PT. Yakult Indonesia Persada, kami mengabadikan momen bersama.






Usai mengunjungi pabrik Yakult, kami pergi ke masjid Cheng Hoo untuk beristirahat sekaligus membeli oleh-oleh untuk pulang. setelah puas membeli oleh-oleh,kami melanjutkan perjalanan menuju Pacet. Di perjalanan kami berharap bahwa perjalanannya akan panjang dan lama, kemudian Allah SWT. menjawab do'a kami dengan membuat kami tersesat beberapa kali karena tertinggal rombongan lain dan tidak tahu jalan.
Yang tentunya memakan waktu cukup lama hingga kami lelah duduk di bus. Pada akhirnya kami sampai di villa pada urutan terakhir. Malam harinya, seperti biasa, tak lengkap jika event kami tidak dilengkapi dengan performance dari tiap kelompok. Setiap kelompok menampilkan sebuah penampilan dengan amat antusias. Dan di malam yang dingin itu kami juga menyalakan api unggun serta mendengar cerita mengenai desa tempat kami menginap dari kepala sekolah kami. Setelah itu, kami bersiap tidur karena esoknya, kami akan menyusuri sungai. 


Esok paginya(5/10), setelah shalat shubuh, kami berkumpul, sudah mengenakan seragam olahraga lengkap dengan hasduk, mendapat arahan dan tak lupa sekantong pala pendem. Ternyata sungai yang akan kami susuri kali ini berbeda dengan tahun lalu, kali ini arah tujuan kami naik ke atas bukit tempat outbound tahun lalu, tetapi masih jalan terus hingga ke hutan. melewati jalan setapak yang curam dan licin. Hingga akhirnya kami sampai di tepi sungai, beristirahat sejenak dan memakan bekal kami. Lalu kami pun mulai memasuki sungai, dan kali ini kami mengikuti arus sehingga jatuh hingga tersungkur pun tak apa, hanya saja harus menjaga barang-barang dengan baik agar tidak terbawa arus. bahkan tak sedikit dari kami malah membiarkan dirinya terseret arus agar sampai lebih dulu di depan... Akan tetapi, bebatuan nya cukup besar dan arusnya cukup kuat, sehingga kami tetap harus berhati-hati agar tidak terbentur. Setelah cukup lama kami menghanyutkan diri di air yang dingin, akhirnya kami sampai di bawah jembatan dan itu adalah titik akhir kami. Kami naik ke atas jembatan dan berjalan kembali menuju villa dengan penampilan basah sambil membawa sepatu yang terisi pasir dan batu dari sungai. Setibanya kami di villa, kami segera membersihkan diri dan makan pagi, dilanjut penutupan di aula villa. Kemudian kami kembali ke sekolah kami tercinta dengan otak yang dipenuhi memori kebersamaan kami.









1 komentar: